Sabtu, 18 Oktober 2014

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG



BAGAN KEGIATAN DALAM SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN MENUNAKAN JURNAL KHUSUS DAN BUKU PEMBANTU


Dalam bagan diatas tampak transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi dicatat dalam jurnal dalam buku jurnal dan buku pembantu. Dari masing - masing jurnal di pindahbukukan ke dalam buku besar setiap akhir periode sesuai dengan penggolongan akun. Untuk menyusun laporan keuangan data buku besar selanjutnya diproses dalam kertas kerja laporan keuangan, dan akan dihasilkan data keuangan perusahaan yang dapat di sajikan dalam bentuk laporan laba rugi dan neraca.

A. PENCATATAN TRANSAKSI DALAM JURNAL KHUSUS
1. Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian yang dilakukan dengan pembayaran kredit.
2. Jurnal Pengeluaran kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas untuk semua kepentingan perusahaan, salah satunya untuk pembayaran utang kepada kreditor yang terjadi pada saat pembelian kredit.
3. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit.
4. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kasyang menambah aset perusahaan, terutama untuk mencatat penjualan tunai maupun penerimaan piutang dari setiap debitur.
5. Jurnal Umum
Dalam perusahaan dagang meskipun menggunakan jurnal khusus namun jurnal umum juga msih digunakan untuk mencatat transaksi yang belum di catat dalam jurnal khusus. Misalnya seperti :
  • Retur pembelian dan retur penjualan
  • Koreksi kesalahan yang dilakukan dalam buku jurnal.
  • Penyesuaian saldo akun - akun buku besar umum pada akhir periode
  • Penutupan akun - akun buku besar umum yang sifatnya sementara seperti akun pendapatan, beban, ikhtisar laba rugi dan prive.
  • Pengembalian akun-akun neraca yang berfungsi sebagai akun perantara yang muncul dari pos penyesuaian ke dalam akun asalnya.

B. PENCATATAN DALAM BUKU BESAR UMUM DAN BUKU BESAR PEMBANTU


 Setelah mencatat transaksi-transaksi kedalam buku jurnal  maka langkah selanjutnya adalah memostingkannya kedalam buku besar sesuai akun-akun yang terkait. Selain buku besar umum perusahaan dagang juga menggunakan buku besar pembantu utang dan buku besar pembantu piutang. Pembayaran utang kepada kreditur akan mengakibatkan pengurang jumlah utang perusahaan, maka perubahan ini akan dicatat dalam buku besar pembantu utang, selain pengurangan utang buku pembantu utang juga digunakan untuk mencatatt penambahan utang. Sementara penambahan atau pengurangan piutang pada setiap debitur akan dicatat dalam buku besar pembantu piutang.

C. PENYUSUNAN NERACA SALDO
 Setelah buku besar selesai maka langkah selanjutnya adalan menyusun neraca saldo. Neraca saldo disusun berdasarkan akun-akun yang ada dalam buku besar dan nominalnya di ambil dari jumlah saldo akhir buku besar. Apabila jumlah debit dan kredit dalam neraca saldo telah sama atau balance maka pencatatan dalam buku besar sudah benar. Dan apabila jumlahnya tidak balance maka ada kesalahan dalam pencatatan dalam buku besar ataupun dalam neraca saldo.

D. PEMBUATAN JURNAL PENYESUAIAN ( AJP )
Pembuatan jurnal penyesuaian dalam perusahaan dagang hampir sama dengan perusahaan jasa. Perbedaanya terletak pada penyesuaian saldo akun Sediaan, yang tidak ditemukan dalam perusahaan dagang. Saya akan memberi beberapa contoh informasi penyesuaian dalam perusahaan dagang :
  • Nilai sediaan barang dagang per 31 Des 2009 sebesar Rp. 80.000.000,00
  •  Sisa perlengkapan ditaksir sebesar Rp. 1.200.000,00
  • Beban sewa untuk tahun 2009 sebesar Rp. 10.000.000,00
  • Penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban tahun 2009 sebesar Rp. 12.000.000,00
  • Gaji karyawan bulan Des yang belum dibayar sebesar Rp. 5.000.000,00
Berdasarkan data diatas, jurnal penyesuaian yang diperlukan sebagai berikut :
  • Nilai sediaan barang dagang akhir periode sebesar Rp. 80.000.000,00. Dalam neraca saldo, akun sediaan menunjukan saldo Rp. 85.000.000,00. Dalam buku besar tidak ada catatan tentang akun Sediaan, maka pada akhir periode data sediaan awal yang tercatat dalam akun Sediaan harus diganti dengan data sediaan akhir periode. Maka dibuat dua pos jurnal penyesuaian sebagai berikut :
> Memindahkan saldo akun Sediaan ( awal periode ) ke dalam akun Ikhtisar laba rugi, dengan jurnal :
Ikhisar Laba Rugi                    Rp. 85.000.000,00
- Sediaan                                        Rp. 85.000.000,00
> Mencatat harga pokok sediaan akhir periode, dengan jurnal :
Sediaan                                  Rp. 80.000.000,00
- Ikhtisar Laba Rugi                       Rp. 80.000.000,00
  • Saldo akun Beban Perlengkapan dalam neraca saldo  Rp. 5.700.000,00, menunjukan harga perlengkapan yang di sediakan dalam tahun 2009. Sisa perlengkapan akhir periode Rp. 1.200.000,00. Perlengkapan yang habis di pakai dalam tahun 2009 seharga : Rp. 5.200.000,00 - Rp. 1.200.000,00 = Rp. 4.500.000,00. Jumlah inilah yang seharusnya menjadi Beban Perlengkapan tahun 2009. Maka nilai sisa perlengkapan sebesar Rp. 1.200.000,00 harus dipindahkan ke dalam akun perlengkapan, dengan jurnal sebagai berikut :
Perlengkapan                           Rp. 1.200.000,00
- Beban Perlengkapan                    Rp. 1.200.000,00
  • Beban Sewa tahun 2009 sebesar Rp. 10.000.000,00. Dalam neraca saldo, akun Sewa Dibayar Dimuka bersaldo Rp. 20.000.000,00. Maka Rp. 10.000.000,00 harus di akui sebagai beban, jurnalnya sebagai berikut :
Beban Sewa                              Rp. 10.000.000,00
- Sewa Dibayar Di Muka                 Rp. 10.000.000,00
  • Penyusutan Aktiva Tetap beban Rp. 12.000.000,00. Maka tanggal 31 Des 2009 harus dicatat Beban penyusutan Aktiva Tetap sebesar Rp. 12.000.000,00.
Beban Peny. Aktiva Tetap             Rp. 12.000.000,00
- Akum. Peny. Aktiva Tetap                Rp. 12.000.000,00
  • Pada tanggal 31 Des 2009 terdapat Beban Gaji dan Utang Gaji yang harus dicatat.
Beban Gaji                                  Rp. 5.000.000,00 
- Utang Gaji                                       Rp. 5.000.000,00

D. PENYELESAIAN KERTAS KERJA
Kali ini saya akan membahan Neraca Lajur dengan 10 kolom yang terdiri dari kolom Neraca Saldo, Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo Setelah Disesuaikan, Laporan Laba Rugi dan Neraca. Dalam penyelesaian Neraca Lajur kita hanya memindahkan nominal yang pada neraca lajur dan jurnal penyesuaian, setelah itu kita hitung neraca saldo yang telah disesuaikan dengan jurnal penyesuaian. Setelah dihitung dan jumlahnya balance maka kita baru akan bisa menghitung Laporan laba rugi dan neraca. Dan akan ketemu laba atau rugi sebelum pajak dalam perusahaan tersebut.

E. MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
  • Laporan Laba Rugi
Secara garis besar Laporan Laba Rugi dalam perusahaan dagang dapat dibagi menjadi bagian-bagian sebagai berikut :
a. Hasil penjualan
 Berisi informasi tentang Penjualan, Retur Penjualan, Potongan Penjualan dan Penjualan Netto.
b. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Berisi informasi unsur-unsur perhitungan HPP, yaitu Sediaan awal dan Sediaan akhir periode, Pembeliaan, Biaya Angkut Pembelian, Retur Pembelian dan Potongan Pembelian.
c. Beban Usaha
Diinformasikan tentang Beban-beban yang berhubungan dengan kegiatan usaha pokok. Dipisahkan antara beban penjualan dan beban administrasi umum. Apabila dalam buku besar akun-akun yang bersangkutan tidak dipisahkan maka beban terdebut tidak perlu dipisahkan dengan beban penjualan dan administrasi umum.
d. Pendapatan Dan Beban Luar Usaha
Diinformasikan tentang pendapatan dan Beban yang tidak berhubungan dengan usaha pokok. Misalnya, Laba Rugi Penjualan Aktiva Tetap, Laba Rugi Penjualan Surat Berharga.


  •  Penyusunan Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas memuat informasi sumber yang mengakibatkan perubahan ekuitas dalam suatu periode, seperti laba atau rugi yang di peroleh, setoran tambahan atau penarikan modal oleh pemilik ( prive ).


  •  Neraca
Neraca harus menggambarkan posisi keuangan perusahaan. Maka, Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas dalam neraca disusun menurut sistematika yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
  • Laporan Arus Kas
Memuat informasi dari mana kas diperoleh dan untuk kegiatan apa kas digunakan. Sumber dan Penggunaan kas dapaat diketahui dari perubahan pos-pos neraca yang di perbandingkan.

 E. PEMBUATAN JURNAL PENUTUP

Pembuatan jurnal penutup merupakan salah satu proses akhir dalam siklus akuntansi. Junal penutup dibuat untuk menutup akun-akun yang sifatnya semantara. Misalnya, akun Penghasilan, Beban, Ikhtisar Laba Rugi, Prive dan akun sementara lainnya. Menutup akun berarti memindahkan saldo akun yang bersangkutan sehingga bersaldo nol.

F. PENYUSUNAN NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
Setelah podting jurnal penutup, akun-akun buku besar yang masih mempunyai saldo yang terdiri atas akun aktiva, kewajiban dan ekuitas harus di uji dulu karena akun yang bersangkutan dilanjutkan dalam proses akuntansi periode berikutnya. Maka disusun neraca saldo setelah penutupan untuk mencatat akun-akun tersebut.

G. PEMBUATAN JURNAL PEMBALIK
Jurnal pembalik dibuat untuk mengembalikan saldo akun neraca yang muncul dari jurnal penyesuaian ke dalam akun yang biasa digunakan. Jurnal pembalik dibuat di awal periode untuk menghindari kekeliruan pencatatan.

Demikian guys penjelasan saya tentang penyelesaian siklus akuntansi perusahaan dagang.
Semoga bermanfaat hehe :D :)
THANKS YA udah mau mampir ke blogku 




0 komentar:

Posting Komentar