Sabtu, 06 Desember 2014

CONTOH TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG


Transaksi PT RATNA adalah sebagai berikut:

  • Tgl 2 Juli 2003 menjual barang A kepada toko Baru senilai Rp.10.000.000,-
  • Tgl. 5 Juli 2003 penjualan kredit barang A kepada Toko Indah sebesar Rp.3.000.000,-
  • Tgl 6 Juli 2003 penjualan kredit barang A kepada Toko Sinar sebesar Rp.4.000.000,- 
  • Tgl 9 Juli 2003 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Indah sebesar Rp.2.000.000,-
  • Tgl 10 Juli 2003 diterima pembayaran dari toko Baru sebesar Rp.5.000.000,-
  • Tgl 11 Juli 2003 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Sinar sebesar Rp.2.000.000,-
  • Tgl 15 Juli 2003 diterima pembayaran ke 2 dari Baru senilai Rp. 3.000.000,-
  • Tgl 16 Juli 2003 penjualan kredit barang B kepada Toko Indah sebesar Rp.5.000.000,-
  • Tgl 18 Juli 2003 penjualan kredit barang B kepada Toko Sinar sebesar Rp.7.500.000,-
  • Tgl 20 Juli 2003 retur Penjualan barang B dari Toko Indah sebesar Rp.100.000,-
  • Tgl 21 Juli 2003 diterima laporan dari toko Manis bahwa telah terjadi kebakaran, dan PT RATNA memutuskan untuk menghapuskan piutang toko Baru sebesar Rp3.000.000,-.
  • Tgl 27 Juli 2003 ada surat dari toko Baru mendapat ganti rugi dari perusahaan asuransi dan memberi kabar akan melunasi sisa tagihannya dan direalisasikan pembayaranya pada tanggal 29 Juli 2003.
  • Tgl 29 Juli 2003 penerimaan kembali piutang yang telah dihapus Rp3.000.000,-     
   Asumsikan bahwa PT. RATNA menerapkan metode cadangan, dari jumlah piutang yang ada terdapat piutang sebesar Rp.15.400.000,- yang belum dapat ditagih sampai dengan tanggal, 31 Juli 2003. Manajer kredit memperkirakan sebesar Rp.308.000,- tidak mungkin dapat diterima.




Dari transaksi PT RATNA jurnalah menurut
a. Metode Langsung
b. Metode Tidak Langsung



Jawab !
a. Metode langsung
  
2 Juli 03
            Piutang Dagang                                    Rp.10.000.000,-                        

                Penjualan                                                   Rp.10.000.000,-  

(Penjualan barang kepada toko Baru)


5 Juli 03

             Piutang Dagang                                  Rp.3.000.000,-                      
                         Penjualan                                                    Rp.3.000.000,- 

(Penjualan barang kepada toko Indah)


6 Juli 03

             Piutang Dagang                                  Rp.4.000.000,-                      

            Penjualan                                                     Rp.4.000.000,- 

(Penjualan barang kepada toko Sinar)


9 Juli 03

             Kas                                                    Rp.2.000.000,-                       

       Piutang dagang                                                   Rp. 2.000.000,- 

(Pembayaran pertama dari toko Indah)


10 Juli 03
              Kas                                                    Rp.5.000.000,-                        
         Piutang dagang                                                  Rp. 5.000.000,-  

(pelunasan piutang toko Baru 
Rp.5.000.000)


11 Juli 03

              Kas                                                     Rp. 2.000.000,-                            

          Piutang dagang                                                   Rp.2.000.000,-

(Pelunasan piutang toko Sinar)


15 Juli 03

                Kas                                                    Rp. 3.000.000,-                      

            Piutang dagang                                                   Rp.3.000.000,-

(Pelunasan piutang toko Baru)


16 Juli 03

               Piutang dagang                                     Rp. 5.000.000,-                     

               Penjualan                                                      Rp. 5.000.000,-

(penjualan kepada toko Indah)


18 Juli 03

               Piutang Dagang                                      Rp. 7.500.000,-                     

               Penjualan                                                        Rp. 7.500.000,-

(penjualan kepada toko Sinar)


20 Juli 03

              Retur penjualan                                        Rp. 100.000,-                      
                      Piutang dagang                                                 Rp. 100.000,-     
(pengembalian barang yang dibeli
 oleh toko Indah)


21 Juli 03

               Beban kerugian piutang                            Rp.3.000.000,-                      

               Piutang dagang                                                  Rp.3.000.000,-

(Sisa Piutang toko Baru dihapus 
karena kebakaran)


27 Juli 03

               Piutang Dagang                                      Rp.3.000.000,-                      

              Beban kerugian piutang                                    Rp.3.000.000,- 

(mencatat kesanggupan kembali piutang 
toko Mangkir)


29 Juli 03

               Kas                                                      Rp.3.000.000,-                      

          Piutang dagang                                                   Rp.3.000.000,- 

(penerimaan kas dari piutang toko mangkir
 yang pernah dihapus)




b. Metode tidak langsun

 Keterangan:
Jurnal tanggal 2 Juli 2003 sampai dengan tanggal 20 Juli 2003 sama dengan jurnal pada metode penghapusan langsung. Selanjutnya jurnal mulai tanggal 21 Juli 2003 sampai dengan 31 Juli 2003 sebagai berikut:



21 Juli 03

Beban kerugian piutang                                   Rp.3.000.000,-

Cadangan Kerugian Piutang                                    Rp.3.000.000,-

(pembentukan cadangan kerugian piutang
 toko Baru)



Cadangan Kerugian Piutang                             Rp.3.000.000,-

Piutang Dagang                                                        Rp.3.000.000,-

(penghapusan piutang toko Baru)



27 Juli 03

Piutang Dagang                                          Rp.3.000.000,-

Cadangan Kerugian Piutang                               Rp.3.000.000,-

(mencatat kesanggupan kembali piutang
 toko Mangkir)



29 Juli 03

Kas                                                      Rp.3.000.000,-

Piutang dagang                                              Rp.3.000.000,-

(penerimaan kas dari piutang 
toko mangkir yang pernah dihapus)



31 Juli 03

Beban Kerugian Piutang                       Rp. 308.000,-

Cadangan Kerugian Piutang                            Rp. 308.000,-
(pembentukan cadangan kerugian piutang)



Demikian pembahasan dari saya buat agan semoga bermanfaat ya hehehe :D....
Thanks udah mampir ke blog k jangan lupa tinggalkan komen ya  

AMORTISASI DENGAN METODE SATUAN PRODUKSI


                Metode satuan produksi dilakukan dengan menerapkan presentase amortisasi yang besarnya setiap tahun sama dengan presentase perbandingan antara realisasi penambangan minyak dan gas bumi pada tahun yang bersangkutan dengan taksiran jumlah seluruh kandungan minyak dan gas bumi di lokasi tersebut yang dapat di produksi. Apabila ternyata jumlah produksi yang sebenarnya lebih kecil dari yang diperkirakan, sehingga masih terdapat sisa pengeluaran untuk memperoleh hak atau pengeluaran tersebut boleh dibebankan sekaligus dalam tahun pajak yang bersangkutan.
                Amortisasi atas pengeluaran  untuk memperoleh hak penambangan selain minyak dan gas bumi, hak penguasaan sumber alam serta hasil alam lainya, dilakukan dengan menggunakan metode satuan produksi paling tinggi 20% setahun.

Contoh :
Pengeluaran untuk memperoleh hak pengusahaan hutan yang mempunyai potensi 10.000.000 ton kayu sebesar 500.000.000 diamortisasi sesuai dengan presentase satuan produksi yang direalisasikan dalam tahun yang bersangkutan. Jika dalam satu tahun pajak ternyata jumlah produksi mencapai 3.000.000 ton yang berarti 30% dari potensi yang tersedia, maka walaupun jumlah produksi pada tahun tersebut mencapai 30% dari jumlah potensi  yamg tersedia, besarnya amortisasi yang diperkenankan untuk dikurangkan dari penghasilan bruto pada tahun tersebut paaling tinggi adalah 20% dari pengeluaran atau sebesar 1.000.000.

                Pengeluaran sebelum operasi komersial dikapitalisasi dan diamortisasi sesuai dengan tabel masa manfaat dan tarif amortisasi.
                Pengertian pengeluaran yang dilakukan sebelum operasi komersial adalah biaya-biaya yang dilakukan sebelum operasi komersial adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum operasi komersial, misal, biaya studi kelayakan dan biaya biaya produksi peredaran tetapi tidak termasuk biaya-biaya operasional yang sifatnya rutin seperti gaji pegawai, biaya rekening listrik dan telepon, dan biaya kantor lain. Untuk pengeluaran operasional yang rutin ini tidak boleh dikapitalisasi tetapi dibebankan sekaligus pada tahun pengeluaran.

Contoh :
PT X mengeluarkan biaya untuk memperoleh hak penambangan minyak dan gas bumi di suatu lokasi sebesar Rp.500.000.000,00. Taksiran kandungan minyak di daerah tersebut adalah 200.000.000 barel. Setelah produksi minyak daqn gas mencapai 100.000.000 barel, PT X menjual hak penambangan kepada pihak lain sebesar Rp.300.000.000,00.

 Jawab :
Penghitungan penghasilan dan kerugian dari penjualan hak tersebut aadalah :
·         Hak perolehan : Rp.500.000.000,00
·         Amortisasi yang telah dilakukan :
100.000.000/200.000.000 barel X (50%) = Rp.250.000.000,00
·         Nilai sisa buku harta : Rp. 250.000.000,00
·         Harga jual harta : Rp.300.000.000,00
Dalam pembukuan nilai sisa buku sebesar Rp.250.000.000,00 dicatat sebagai kerugian, sedang harga sebesar Rp.300.000.000,00 sebagai penghasilan.


Nah cukup sekian ya penjelasan saya mengenai amortisasi dengan metode satuan simple sih semoga bermanfaat aja bagi agan agan...
Makasih udah sempetin mampir