Sabtu, 29 November 2014

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

Hay guys ketemu lagi dengan aku hehe.. emmmt kali ini saya pengen berbagi pelajaran saya nih tentang jurnal penyesuaian. Pada dasarnya jurnal penyesuaian dibuat pada perusahaan pada akhir periode. Jika kita salah dalam mengerjakan jurnal penyesuaian akan berpengaruh pada siklus berikutnya terutama pada lapaoran keuangan. Sebenarnya mengerjakan jurnal penyesuaian itu mudah kok guys, dengan cara latihan soal ayat jurnal penyesuaian terus menerus hehe...
Kali ini saya akan memberi sedikit contoh tentang ayat jurnal penyesuaian perusahaan dagang. Langsung saja ya ................

Data penyesuaian per 31 Desember 2013 :

1. Persediaan barang dagang yang tersisa digudang sebesar Rp. 25.000.000,00
Pada neraca saldo akun persediaan menunjukan saldo Rp. 30.000.000. Dalam buku besar tidak ada catatan tentang persediaan. Maka pada akhir periode data persediaan awal harus di ganti dengan data persediaan akhir periode. Maka jurnalnya adalah :
  • Memindahakan saldo akun sediaan ( awal ) ke dalam akun ikhtisar L/R.
Ikhtisar L/R                                     Rp. 30.000.000
- Sediaan barang dagang                                Rp. 30.000.000
  • Mencatat persediaan barang dagang akhir periode 
Sediaan barang dagang                  Rp. 25.000.000 
- Ikhtisar L/R                                               Rp. 25.000.000


2. Asuransi yang sudah jatuh tempo Rp. 2.000.000
Dalam neraca saldo akun Asuransi dibayar dimuka bersaldo nol. Sedangkan Beban Asuransi bersaldo Rp. 3.000.000. Maka asuransi yang telah jatuh tempo di catat sebagai sisa beban akhir periode.
(Perhitungan Beban Asuransi : Rp. 3.000.000 - Rp. 2.000.000 = Rp. 1.000.000)
Asuransi dibayar dimuka                          Rp. 1.000.000
- Beban Asuransi                                                    Rp. 1.000.000
( Dalam jurnal tersebut beban asuransi berkurang maka beban bersaldo kredit )


3. Peralatan disusutkan 10% dari harga perolehan.
Pada neraca saldo harga perolehan peralatan ( akun Peralatan) bersaldo Rp. 40.000.000. Maka penyusutan dicatat sebagai beban penyusutan peralatan.
(Perhitungan Penyusutan peralatan : Rp. 40.000.000 x 10% = Rp. 4.000.000)
Beban Penyusutan Peralatan                                Rp. 4.000.000
- Akumulasi Penyusutan Peralatan                                     Rp. 4.000.000


 4. Perlengkapan yang tersisa ditaksir Rp. 2.000.000
Perlengakapan pada neraca saldo bersaldo Rp. 4.000.000, sedangkan pada akhir periode sisa perlengkapan hanya Rp. 2.000.000. Maka hal tersebut mengurangi saldo perlengakapan pada neraca saldo dan menambah beban perlengkapan.
(Sisa perlengkapan : Rp. 4.000.000 - Rp. 2.000.000 = Rp. 2.000.000.)
 Beban Perlengkapan                              Rp. 2.000.000
- Perlengkapan                                                     Rp. 2.000.000

5. Sewa sebesar Rp. 20.000.000 untuk masa 2 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2013
 Saldo sewa dibayar dimuka pada neraca saldo adalah Rp. 20.000.000, sedangkan saldo tersebut untuk sewa 2 tahun. Maka yang harus di catat sebagai beban hanya 1 tahun.
(Perhitungan sewa selama 1 tahun : Rp. 20.000.000 / 2 = Rp. 10.000.000)
Beban Sewa                                            Rp. 10.000.000
- Sewa dibayar dimuka                                         Rp. 10.000.000.

6. Gaji karyawan yang belum dibayar dan belum dicatat sebesar Rp. 5.000.000.
 Maka pada akhir periode beban gaji yang harus di bayar dan dicatat sebesar Rp. 5.000.000.
Beban Gaji                                           Rp. 5.000.000
- Utang Gaji                                                        Rp. 5.000.000.

7. Bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp. 100.000.
Maka perusahaan pada akhir periode memiliki utang dan beban bunga sebesar Rp. 100.000.
Beban Bunga                                        Rp. 100.000
- Utang Bunga                                                      Rp. 100.000

8. Prive yang belum di catat sebesar Rp. 5.000.000.
Pada akhir periode harus mencatat prive sebesar Rp. 5.000.000.
 Prive                                              Rp. 5.000.000
 - Kas                                                           Rp. 5.000.000.


Sekian penjelasan dari ku ya guys jika kurang jelas bisa komen kok. Terimakasih semoga bermanfaat ya :D :) .

Selasa, 25 November 2014

PAJAK (DEFINISI DAN JENIS-JENIS PAJAK)

Definisi pajak dan jenis-jenis pajak
Ilustrasi Pajak
 Pajak merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarakan dalam bidang akuntansi. Sebelum kita belajar lebih banyak tentang pajak setidaknya kita harus mengetahui lebih dahulu pengertian dan jenis-jenis pajak. Pada postingan saya kali ini saya akan memberi informasi sedikit tentang pajak. Langsung aja yuk ........

Definisi Pajak

Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor pajak. Definisi pajak dikemukakan oleh Remsky K. Judisseno (1997:5) adalah sebagai berikut: Pajak adalah suatu kewjiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif warga negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai berbagai keperluan negara berupa pembangunan nasional yang pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang dan peraturan-peraturan untuk tujuan kesejahteraan dan negara.

Dari definisi pajak tersebut di atas jelas bahwa pajak merupakan kewajiban kenegaraan dan pengabdian peran aktif warga negara dalam upaya pembiayaan pembangunan nasional kewajiban perpajakan setiap warga negara diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan-peraturan pemerintah.

Undang-Undang Perpajakan memberikan kepercayaan kepada setiap wajib pajak untuk melakukan kegiatan perpajakannya sendiri mulai dari menghitung, membayar, dan melaporkan kewajiban perpajakannya ke kantor pelayanan pajak. Pajak yang dibayar oleh wajib pajak dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam membiayai keperluan penyelenggaraan kenegaraan yakni pembangunan nasional, dimana pelaksanaan pembangunan nasional diatur dalam Undang-Undang dan peraturan-peraturan untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

Kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan system perpajakan yang dianut oleh pemerintah yakni sistem self-assessment yang berarti wajib pajak melakukan sendiri kewajiban perpajakannya. Dengan adanya sistem self-assessment tersebut, pemerintah mengharapkan kejujuran dan kesadaran dari setiap wajib pajak untuk melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang berlaku.

Sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang berlaku pada saat ini menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang telah menetap di Indonesia selama 183 hari secara berturut-turut dan memperolah penghasilan dari kegiatan usahanya wajib untuk melakukan kegiatan perpajakannya sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang berlaku di Indonesia. Dengan adanya system self-assessment yang diterapkan oleh pemerintah dalam bidang perpajakan, berarti kewajiban perpajakan setiap wajib pajak, dihitung, diperhitungkan, dibayar, dan dilaporkan sendiri oleh wajib pajak ke pemerintah dalam hal ini kantor pelayanan pajak dimana wajib pajak terdaftar atau berdomisili.

Dalam bukunya, Merdiasmo (2002:1) mengemukakan pengertian pajak sebagai berikut: Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat di paksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Jenis-jenis Pajak

Pada umumnya Pajak dapat dikelompokkan menjadi:

A. Menurut  Golongannya

  1. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contohnya: Pajak Penghasilan
  2. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Pertambahan nilai.

B. Menurut Sifatnya

  1. Pajak subjektif, yaitu Pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan.
  2. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas BArang mewah.

C. Menurut Lembaga Pemungutnya

  1. Pajak Pusat, yaitu Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
  2. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh: Pajak kendaraan dan Bea balik nama kendaraan bermotor, pajak hotel dan restoran (pengganti pajak pembangunan), pajak hiburan, dan pajak penerangan jalan.
Asas-asas pemungutan pajak yang dikemukakan oleh Pudyatmoko (2000:4) bahwa pungutan pajak didasarkan pada :
  1. Equality, adalah pungutan pajak yang adil dan merata.
  2. Certainty, adalah Penetapan pajak yang tidak di tentukan wewenang-wewenang.
  3. Conveinance, adalah pembayaran pajak sebaiknya sesuai dengan saat yang tidak menyulitkan wajib pajak.
  4. Economy, biaya pungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak bagi wajib pajak ditetapkan seminimum mungkin.
Dalam pelaksanaan Undang-Undang Perpajakan yakni Undang-Undang No.17 Tahun 2000, setiap wajib pajak yang memperoleh penghasilan dari kegiatan usahanya wajib menyetor ke kas negara pajak atas penghasilan yang diterimanya. Besarnya kewajiban perpajakan wajib pajak tersebut diatur dalam Undang-Undang Perpajakan dan peraturan pemerintah.
Sumber : http://www.kajianpustaka.com/2012/10/definisi-pajak-dan-jenis-jenis-pajak.html

PERUSAHAAN MANUFAKTUR ( PENGERTIAN & JENIS-JENISNYA)

Kali ini saya akan membahas sedikit tentang perusahaan manufaktur, Langsung saja ya .....
  • Pengertian Perusahaan Manufaktur 
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.


  • Jenis- Jenis Perusahaan Manufaktur   
Manufaktur adalah komponen besar dari ekonomi modern. Semuanya dari merajut untuk ekstraksi minyak untuk produksi baja berada di bawah deskripsi manufaktur. Konsep manufaktur terletak pada gagasan mengubah bahan baku, baik organik atau anorganik, menjadi produk yang digunakan oleh masyarakat. Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika mengklasifikasikan manufaktur menjadi ratusan subfield dan sub-subbidang. Daftar ini akan menyederhanakan ke dalam enam sektor umum.


1.      Pakaian dan Tekstil

Pakaian dan tekstil yang berbasis di sekitar pengolahan wol mentah untuk membuat kain, serta merajut dan menjahit untuk membuat pakaian. Industri ini mencakup penjahit dan semua yang terlibat dengan kain dan menjahit. Ini juga mencakup semua penggunaan produk wol dan baku lainnya untuk membuat handuk dan seprai. Sintetis seperti polyester dimasukkan dalam manufaktur kimia. Materi, bukan produk, adalah di pusat mendefinisikan sektor ini.



2.  Minyak, Kimia dan Plastik

Sektor ini terlibat dalam mengganti oli bahan kimia, batubara dan minyak mentah menjadi produk yang dapat digunakan. Bagian dari sektor ini meliputi pembuatan sabun, resin, cat dan pestisida. Hal ini juga mencakup pembuatan obat-obatan. Karet manufaktur dianggap sebagai bagian dari pekerjaan plastik. Tentu saja, itu juga mencakup penggunaan minyak mentah untuk membuat plastik tertentu, serta bensin dan bahan kimia lainnya.

3.  Elektronika, Komputer dan Transportasi

Bidang ini erat terkait, meskipun biasanya mereka diperlakukan sebagai bidang yang berbeda. Banyak produk di bidang ini menggunakan daya listrik, dan semua menggunakan sumber daya. Bidang ini mencakup semua peralatan dan mikro-prosesor, semi-konduktor dan chip. Ini juga mencakup semua peralatan audio-visual. Sektor transportasi mendefinisikan diri, termasuk semua, kereta api mobil dan pesawat yang tidak jatuh di bawah sektor lain, seperti pekerjaan logam atau manufaktur kimia.

4.  Makanan

            Pangan, pertanian dan peternakan penggalangan adalah yang paling sederhana dari semua industri manufaktur. Dimasukkannya pertanian hari ke manufaktur menunjukkan bagaimana pertanian telah berubah selama bertahun-tahun, lebih meniru sebuah pabrik untuk produksi pangan dari pertanian organik-gaya abad yang lalu. Sektor ini mencakup semua bentuk produksi pangan, dari peternakan ke meja makan, termasuk hal-hal seperti pengalengan dan memurnikan.



5. Logam

Seiring dengan minyak dan manufaktur kimia, logam juga merupakan bagian dari apa yang sering disebut “industri berat,” sementara sisanya dari sektor kadang-kadang disebut “industri ringan,” atau “berorientasi konsumen industri.” Logam mencakup semua besi, manufaktur aluminium dan baja, serta keterampilan penempaan, pelapisan ukiran, dan stamping.



6. Kayu, Kulit dan Kertas

Produk-produk ini semua agak sederhana untuk mendefinisikan dan memahami. Kayu mencakup semua bentuk lantai manufaktur atau perumahan, serta menggergaji dan laminating. Kulit mencakup semua penyamakan dan menyembuhkan (sementara penciptaan pakaian kulit berada di bawah tekstil). Proses kertas dilambangkan oleh pembersihan dari pulp kayu mentah menjadi produk kertas dari berbagai jenis.
Nah, demikikian pembahasan saya tentang perusahaan manufaktur semoga bermanfaat. Makasih atas kunjungannya :D. 


Sumber : http://100hight.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-perusahaan-manufaktur.html

LAPORAN KEUANGAN NERACA, LABA / RUGI DAN PERUBAHAN MODAL PADA PERUSAHAAN DAGANG

Pada postingan kali ini saya akan membahas laporan keuangan perusahaan dagang sebagai contoh saya gunakan Perusahaan Dagang Mitra Mart.

Sebagaimana kita ketahui bahwa sebelum proses pembuatan laporan keuangan, adalah proses pengerjaan neraca lajur terlebih dahulu.

Dalam neraca lajur tersebut, pada bagian Kanan ada dua jenis informasi yaitu Neraca dan Rugi Laba. Proses pembuatan Laporan keuangan ini adalah sebenarnya hanyalah memindahkan neraca lajur tersebut ke dalam format laporan keuangan seperti neraca dan rugi laba. Cuma yang membedakan, dalam neraca lajur, informasi yang di hasilkan masih kurang detail yang mana Rugi Laba usaha tidak terbaca dengan baik walau hasilnya sudah kita ketahui.

Jadi untuk menyempurnakan laporan tersebut, kita tinggal memasukkannya dalam format laporan keuangan yang benar dan akan tampak seperti berikut :

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

  • Laporan Rugi Laba

Contoh Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang
Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang
  • Neraca

Contoh Neraca Perusahaan Dagang
Neraca Perusahaan Dagang
  • Laporan Perubahan Modal

Contoh Laporan Perubahan Modal
 Laporan Perubahan Modal 

Dari laporan keuangan di atas di peroleh informasi yang jelas tentang Posisi keuangan, Rugi Laba dan Total Biaya serta modal. Namun saya mengganti laporan Perubahan Modal Menjadi Laporan Perubahan Rugi Laba karena laporan ini bersifat bulanan. Laporan ini untuk pemakaian ekternal saya sebagai pengelola keuangan.
Tampilannya sebagai berikut.
Contoh Laporan Perubahan Rugi Laba
Laporan Perubahan Rugi Laba
Sehingga pada saat Penutupan (Jurnal Penutup) maka transaksi Jurnal untuk menutup Rugi Laba Adalah :
  • (D) Rugi Laba Lalu Berjalan Rp. 136.470.000
  • (K) Rugi Laba Bulan Lalu Rp. 136.470.000
Sehingga perkiraan / akun modal tidak terjadi perubahan namun neraca akhir bulan akan tampil seperti berikut :
Contoh Neraca Akhir Perusahaan Dagang
Neraca Akhir Perusahaan Dagang
Barulah pada saat akhir tahun 31 Desember, Rugi Laba akan di tutup dengan jurnal :
  • (D) Rugi Laba Bulan Lalu
  • (K) Modal Usaha
Sekian informasi dari saya semoga bermanfaat bagi agan. Terima kasih :)

Sumber : http://akuntansi-id.com/610-laporan-keuangan-neraca-rugi-laba-perubahan-modal-perusahaan-dagang

Sabtu, 15 November 2014

BIDANG - BIDANG AKUNTANSI

Spesialisasi bidang akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan dunia usaha. Perkembangan itu mengakibatkan masalah-masalah yang dihadapi managemen unit usaha semakin kompleks. Pada postingan saya kali ini saya akan membahas tentang bidang-bidang dalam akuntansi. Langsung saja ya
Bidang-bidang akuntansi antara lain :

1. Akuntansi Keuangan.
Disebut juga akuntansi umum, bidang kegiatan akuntansi keungan ini berhubungan dengan transaksi keuangan khusus yang menyangkut perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menyediakan ikhtisar data transaksi keuangan yang dilakukan dalam suatu periode tertentu, dan di susun dalam bentuk laporan keuangan.
2. Akuntansi Biaya.
Adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan transaksi keuangan khusus yang menyangkut biaya. Dalam arti sempit, kegiatan akuntansi biaya berhubungan dengan transaksi keuangan khusus yang menyangkut biaya pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap di jual.
Tujuan kegiatannya adalah menyediakan laporan biaya produksi untuk memenuhi kepentingan managemen atau intern perusahaan.
3. Akuntansi Managemen.
Bidang kegiatan akuntansi managemen berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data biaya, khususnya data biaya yang relevan dengan keputusan yang akan di ambil managemen, baik dalam kegiatan operasi sehari hari maupun untuk keputusan yang khusus. 
Tujuannya yaitu membantu managemen baik tingkat atas maupun tingkat menegah.
4. Akuntansi Perpajakan.
Bidang akuntansi perpajakan berhubungan dengan penerapan paeraturan perpajakan. 
Tujuannya adalah membantu managemen dalam memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku sehubungan dengan kegiatan usah perusahaan dan menentukan piihan transaksi yang menguntungkan dalam kaitan dengan penerapan peraturan perpajakan.
5. Akuntansi Anggaran.
 Bidang akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan data masa lalu yang diinformasikan dalam laporan akuntansi.
Tujuanya yaitu menetapkan rencana untuk mencapai suatu sasaran, misalnya sasaran penjualan dan laba.
6. Akuntansi Pemeriksaan.
Bidang akuntansi pemeriksaan berhubungan dengan aktivitas jas pemeriksaan akuntansi untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak yang memerlukan. Pemeriksaan dilakukan teerhadap laporan keuangan secara independent.
Tujuanya yaitu menguji atau menilai tingkat kelayakan laporan keuangan.

Nah itu lah penjelasan dari saya tentang bidang-bidang akuntansi guys. Semoga bermanfaat ya...

Sumber : Akuntansi SMK seri A.